Rabu, 17 Desember 2014

In Memoriam » Oka Wira Setya "Sma Adhi Luhur".

" Selamat datang Oka, di alam kesunyian & keabadian! Dimana semua penyesalan sudah sangat terlambat untuk bisa di replay ulang!!" Sambutan mesra dari iblis ketika melihat kedatanganku.

Kupatutkan diri di depan cermin lemari kamarku pagi ini, sudah berkali kali pula aku mengganti model sisiran rambutku.

Pokoknya aku harus klihatan keren! Karena ini adalah hari pertamaku masuk ke sekolah yg selama ini aku impikan.

" Kamu sudah keren Oka! Dan kamu pasti bisa jadi bintang nanti disana!" Bathinku sambil tersenyum.

Celana abu abu ketat, sepatu sket, kemeja putih ketat dengan blet SMA Adi Luhur, Topi dan sweeter baseball, serta Tas cangklek semuanya sudah menempel indah di badanku.

" Hemmzz, seperti nya ada yg kurang, tapi apa yh? Owh iyh aku lupa!" Bathinku lalu segera menggapaikan tanganku ke atas lemari.

Wajahku tersenyum ketika aku menemukan barang yg ku cari masih tergeletak rapi di pojokan atas lemari.

Sebilah clurit yg selama ini selalu setia menemani hari hariku mengukir kisah semasa masih duduk di bangku SMP Budi Warman, Cililitan.

" Saat nya beraksi!" Ucapku lirih sambil tersenyum, lalu buru buru memasukkan clurit itu ke dalam tasku dan keluar kamar.

***********

" Udh mau berangkat de?" Tegur ibu yg tengah asik menyapu teras rumah saat melihatku keluar menuntun motor.

" Iya bu!" Jawabku sambil tersenyum manis kearahnya.

" Ya sudah hati hati di jalan, sekolah yg pinter yh." Kata ibu tersenyum sambil menyerahkan uang jajanku hari ini.

" Oke deh bu!" Jawabku sambil mencium tangan ibuku.

Oka Wira Setya, itu nama yg di berikan ibu padaku. Aku tinggal di Jalan Skuardron, Gang Ahmad, RT 02/03 nomor 19, Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, dan ini adalah hari pertamaku berseragam putih abu di SMA Adhi Luhur, condet, kramat jati, jakarta timur.

**********

Halaman sekolah masih lengang ketika ku parkirkan motorku. Hanya nampak beberapa orang murid saja yg baru datang.

" Selamat datang di kampus biru Oka! Waktunya mengukir cerita putih abu mu disini!" Bathinku sambil tersenyum.

Ku langkahkan kaki ku dengan mantap ke ruang kelasku. Aku siap untuk belajar dan mengukir kisahku sendiri. Kuraih ponsel dari dalam tas, lalu ku update status "Hari Pertamaku Berseragam Putih Abu SMA Adhi Luhur!" Di akun facebook.

**********

" Oka, ntar pulang sekolah anak2 pada mau ngumpul! Loe ikut kaga?" Tanya fadil saat jam istirahat, waktu itu hari ketiga ku bersekolah.

" Boleh, ada acara apaan emang?" Tanyaku.

" Ga ada acara apa2 jg sich, paling cuma nongkrong2 aja di basis. Skalian kenalan sama silaturahmi ke kaka2 kelas." Jawab fadil.

" Oke deh, ntar gw ikut! Gw ke kantin dulu lh Laper gw! Mau ikut kaga lu nyong?" Tanyaku.

" Bayarin ya!" Kata fadil.

" Ogah amat gw!" Sahutku sambil berlalu.

" Kampret!" Gerutu fadil, yg kusahut dengan tawa lepas.

***********

Seperti yg sudah di rencanakan, kami semua nongkrong bareng di perempatan lampu merah Jalan Raya Bogor, perbatasan Kelurahan Makassar dengan Ciracas, Jakarta Timur.

Kuamati raut wajah mereka satu persatu, semua tampak senang dan akrab. Sesekali bercanda sambil menggilir rokok yg cuma 1 batang tapi yg ngisep nya warga 1 RT.

Kliatan banget gembelnya kan? Tapi inilah wujud rasa kebersamaan antar teman.

" Pokoknya kita semua harus jadi basis paling kuat & paling disegani di seluruh jakarta!" Celoteh seorang kaka kelas.

Aku cuma bisa nyengir mendengarnya berkoar.

" Ngemeng aja gedhe lu bob! Di geprek skali jg pasti larinya paling depan." Bathinku sinis, sambil menghisap dalam dalam asap rokok ku lalu menghempaskan nya ke udara.

**************

Tak lama berselang, melintas rombongan anak anak dari sekolahan lain. Klw ngga salah tebak sich anak SMA Budi Murni, Cipayung. Soalnya mereka ngejual nama sekolahan itu.

" Woyy, Budi Murni nie, tai loe semua!" Teriak seseorang diantara mereka dari atas kopaja.

" Anjing loe! Adhi Luhur nie! Turun loe klw brani!" Sahut seorang kaka kelasku.

Posisi lampu lalu lintas kebetulan menyala merah kala itu, jadi tawuran ngga mungkin bisa di hindari lagi. Kulihat mereka berloncatan turun dari kopaja, dan anak anak sekolahanku pun sudah siap semua untuk menyambutnya.

Aku cuma bisa tersenyum ketika melihat batu beterbangan di langit sore itu, ternyata ngga cuma SMP aja yg perang nya pake batu, SMA juga sama. *kamfrett :'(

Kuhisap rokok ku dalam dalam dengan tetap duduk manis dan tenang di emperan toko.

" Wooy kampret, ngapain duduk mulu! Buruan pajuin!" Teriak Fadil kearahku.

" Dimana mana jagoan tampil belakangan nyong! Nanggung gw abisin roko gw dulu, masih blom kebakar neh merek pabkriknya!!" Jawabku enteng.

" Lah, tai lu ka!" Gerutu Fadil sambil berlari kedepan dengan kelewang di tangan nya.

Ku lihat sesekali anak anak basis ku berlarian mundur lalu maju lagi. Posisi basisku sepertinya terdesak, kami kurang kompak menyambut nya.

IT'S SHOW TIME!!

Kuputar tas cangklek ku kedepan dada. Lalu bergegas ku masukan tanganku kedalam nya.

" Waktunya kita cari darah anak ayam Budi Murni kawan!" Bathinku sambil mengeluarkan celurit kebangganku.

Celurit itu yg telah menemaniku selama 3 tahun mengukir kisah di jalanan ketika berseragam SMP Budi Warman, Cililitan.

Dan Celurit itu jg kawan setiaku untuk selalu berada di barisan paling depan, meski kawan kawanku yg lain terkadang sudah banyak yg mundur atw memilih untuk lari.

Aku bergegas bangkit, ku hisap rokok terahirku dalam dalam kemudian kulempar jauh. Akupun berlari kearah barisan terdepan.

Ku lihat Fadil seperti orang linglung dengan kelewang di tangan nya. Ia seperti bingung antara tetap maju atw ikutan berlarian kebelakang seperti anak anak yg lain nya.

Bergegas ku hampiri dia, lalu ku jitak keras kepalanya dari belakang.

" Jablay, ngapain bengong? Buruan maju!" Kataku sambil tertawa, lalu bergegas meninggalkan nya untuk tampil didepan.

" Kampret lu ka! Tungguin wooyy!" Teriaknya sambil bergegas menyusulku.

" Aku harus bisa bikin koma anak SMA Budi Murni sore ini apapun dan bagaimanapun caranya." Tekatku dalam hati.

Kesalahan terbesarku adalah kenapa aku masih tetap memaksa untuk maju meski aku tau klw anak anak udh mundur semua.

" Bukan Oka namanya klw harus mundur! Apapun yg terjadi aku ngga boleh lari!" Tekad bathinku.

**********

Tak lama aku merasakan sesuatu menyabetku dua kali dari arah belakang. Kuraba kepala belakangku,

" Ya Tuhan, aku kebagi!" Bathinku ketika melihat darah di telapak tanganku.

Kakiku lemas seketika tak mampu lagi untuk menopang badanku. Dan akhirnya akupun jatuh tersungkur. Pandangan ku mengabur, kurasakan rasa sakit yg teramat sangat di kepala belakang dan punggungku.

" Rasanya 100X lebih sakit daripada ketika aku disunat dulu! Mungkin seperti ini juga yg di rasakan oleh orang orang yg dulu pernah aku bagi di jalur!" Bisik ku sambil tersengal.

Meski pandanganku mulai kabur, tapi masih bisa kulihat jika Fadil dan krismanto juga bernasib sama sepertiku. Mereka juga terkapar bersimbah darah. Dan satu anak penerbangan yg tadi ikut nongkrong bersama kami juga ikut ikutan tersungkur.

Tiga korban jatuh dari pihak sekolahan ku dan satu dari anak penerbangan sore itu, sementara dari SMA Budi Murni ngga ada satupun korban yg jatuh. Mereka pun sepertinya langsung pada lari begitu melihat lawan nya ada yg jatuh dan terkapar. *S-sial!!

" Dasar jablay, loe bukan nya lari mundur malah ikut ikutan maksa maju kaya gw! Kebagi jg kan akhirnya loe!" Bathinku ketika melihat Fadil mengerang seperti kesakitan di tanah.

Meski dalam kondisi setengah sadar, aku masih bisa merasakan ada orang yg memapahku. Bahkan aku masih bisa berjalan tertatih memasuki ruang UGD RS.Haji, Pondok Gede. Meski akhirnya aku jatuh pingsan karena tak kuat lagi menahan rasa sakit di kepala dan punggungku.

Rasa sakit ini juga yg kembali menyeretku ke alam sadarku. Dan ku lihat ibuku sedang menangis disisiku.

" Maafin dede bu! Dede ga bisa jadi anak kebanggan ibu" kataku lirih.

" Dede harus kuat yh!" Balas ibu sambil menggenggam erat tanganku.

" Sakit banget bu! Dede udh ngga kuat lagi, dede pengen mati aja!" Kataku terbata bata.

" Dede ngomong apa sich? Pokoknya dede harus kuat!" Isak ibuku.

" Dede udh ngga kuat lagi bu! Maafin dede yh bu, dede pamit!" Itu kata kata terakhirku pada ibuku.

Seketika aku merasakan semuanya gelap dan tubuhku seringan kapas.

Rabu, 13 Agustus 2014 akupun akhirnya menghembuskan nafas terakhirku di UGD RS. Haji, Pondok Gedhe. Dan aku menambah daftar panjang pelajar jakarta yg mati sia sia di jalanan karna Tawuran.

Tahun ajaran baru, sekolah baru dan suasanya baru yg harusnya bisa ku isi dengan banyak cerita indah masa putih abu, ternyata hanya bisa kurasakan cuma dalam 3 hari. *S-sial betul nasibku :'(

***********

TPU Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2014).

Ku lihat orang berkerumun ramai pagi ini. Mereka menggotong jasadku lalu memasukan nya ke lubang peristirahatanku yg terakhir. Aku melihat ibu dan bibiku menangis,

" Ya Tuhan, ibuku menangisi aku! Anaknya yg mati sia sia di jalanan. Maafin dede yh bu! Dede ngga bisa bikin ibu bangga. Jaga diri baik baik yh bu! Dede pergi dulu!" Bisik ku lirih.

Akhirnya aku pun berlalu sebagai Bintang Yg Gagal Bersinar, karena aku keburu mati sia sia sebelum sempat membuat ayah dan ibuku bangga padaku.

" Selamat datang Oka, di alam kesunyian & keabadian! Dimana semua penyesalan sudah sangat terlambat untuk bisa di replay ulang!!" Sambutan mesra dari iblis ketika melihat kedatanganku.

Tamat..

In Memoriam » Alm. Ripal Boedoet "WOW913".

Kenangan terakhir bareng Alm. Rival Edryan Syahraini (kakak sepupu gue).


In Memoriam Rival Edryan Syahraini

Gue punya kakak sepupu, namanya 'Rival Edryan Syahraini' biasanya sih dipanggil kepoy :D tapi gue punya panggilan sendiri buat dia, biasa gue panggil 'bang ipal'.

Dia sekolah di STM BOEDIE OETOMO, sekolah favorit lohh ...!!! siapa sih yang gak tau sekolah itu :)

Bang ipal itu cowok cool, yang punya senyum manisssss banget.. Bisa dibilang semua orang kenal dengan dia. Kenapa? Soalnya si abang itu orangnya supel, lucu, banyak celotehnya, gampang bergaul, rame banget lah kalo deket sama dia :D

Dia juga punya suara yang khas banget, sering gue bilang STEREO suara dia itu. Punya postur tubuh yang imut imut, tinggi enggak, pendek juga nggak!!!

Setau gue, cewek cewek banyak yang kecantol sama si abang. Soalnya rayuannya si abang itu ngenaa banget :D

Abang ipal itu mandiri banget loh ;;) karena bang ipal itu waktu kecil udah terbiasa hidup mandiri (y).

si abang punya adik namanya "Salwa Istanya Madinah Syahraini" ibunya bernama "Tihana" biasa dipanggil "Nana" kalau ayahnya bernama "Izhar Syahraini" biasa dipanggil "Rizal"

Dulu waktu kita kecil, gue deketnya ya sama bang ipal itu... Padahal banyak banget sepupu sepupu ku, yang paling tua itu yaa aa' Rusli, Kakak Riska, Bang Ipal, Gue, Arif, Salwa, Farandi, Rakha, Fathir, Raisya, Berlian, Deva, Reynata, Khanza. Banyak banget kan...!!!

Masih pada kecil kecil sihh, sekarang ini gue yang sering momong adek adek ini, karena gue yang paling gede, aa' rusli & kakak riska udah berkeluarga, si abang ripal udah gak ada :(

Kalo lagi jalan bareng ke mall atau kemana gituu... Pasti dibilang pacaran gue sama si abang. Karena umur kita itu gak jauh beda. Inget banget deh waktu si abang khitanan :D

Sampe sekarang foto2 nya masih ada, imut imut banget kita dulu, masih pada kecil - kecil. Sekarang kalo liatin foto2 masa lalu waktu sama abang, rasanya nusuk banget ke hati :'(

Kapan saat saat itu bisa keulang? Gak pernah!! Dan gak akan pernah bisa keulang :'( Kangen gue sama abang :"(

Terakhir, waktu gue liburan idul fitri ke jakarta, gue inget banget kita 1 keluarga besar pergi ke tanjung kait. Itu udah lumayan dewasa kita nya. Di mobil, gue sama abang duduk di bagasi mobil.

Abang ngenalin pacarnya waktu itu yang namanya "Rere" kalo gak salah. tapi sayangnya moment2 terakhir waktu lebaran itu gak ada kenangannya. Abang udah mulai kenal gengsi, gak mau foto sama keluarga. Abang udah mulai gak mau gabung sama keluarga, sampe sampe moment indah itu terlewat gitu aja tanpa foto bareng sama abang.

Nyesel banget waktu liat foto keluarga itu, cuma gak ada abang disitu :'(

Sampai akhirnya. Tanggal 24 November 2011 Jam 16.35....

Abang menghembuskan napas terakhirnya di R.S Sumber Waras. Abang ipal dibacok tepat di dadanya. Sehingga menembus jantungnya hingga robek oleh STM BonJer di Jembatan layang Roxy Mas.

Dia gak ada niat untuk tawuran, dia pulang sekolah biasanya naik busway. Tapi di kantongnya cuma ada uang seribu rupiah. Padahal dia lagi persiapkan ultah nya yang ke 17 dua hari lagi :( :'(

Tapi allah berkehendak lain, Allah mungkin lebih sayang sama abang, karena umur abang hanya sampai sini. Belum bisa rayakan ultah, abang udah di jemput ajal duluan :'(

Akhirnya abang pulang naik bus patas, karena uangnya yang minim. Tiba tiba, di roxy, bus patas yang dia naikin dihadang sama segerombolan anak STM Bonjer yang kayanya sih abis tawuran, dan masih ngerasa dendam. Dan kenapa harus patas itu yang di hadang..??

Mungkin karena sweater si abang ada tulisan BOEDOET-nya, dan Boedoet itu terkenal jagoan kalau tawuran. mungkin Bonjer yang usai tawuran itu masih dendam, dan melampiaskan dendamnya ke abang dan kawan kawan.

Di bus itu, adik kelasnya bang ipal jatuh karna kesandung di pintu bis patas itu. Bang ipal udah lari jauh.. Tapi dia gak tega ninggalin adek kelasnya gitu aja, dia bela belain balik lagi buat nolong Daus adek kelasnya bang ipal yang jatuh tadi.

Bang ipal sempet ngelawan, tapi malah abang jatuh. Dan dari belakang bang ipal dibacok sama alumni bonjer. Darah bang ipal tumpah sia sia :"(

Dia dibantu kak Anjar dan Daus untuk cari tumpangan untuk ke R.S tapi miris sekali nasib abang :( gak ada sekalipun kendaraan yg berhenti melihat keadaan bang ipal yang udah hampir kehabisan darah itu.

Akhirnya abang digotong sama kak anjar dan kak daus. Pas sampe di RS Sumber Waras, nyawa abang ipal gak ketolong. Karena bacokan yang tepat di jantungnya sepanjang 7cm.

Bang ipal gak kuat nahan sakitnya, saking banyak darah yang tumpah. Dan dia meninggal. Orang tua, terutama ibu dan pacarnya (kak Ayu) shokk banget denger berita itu.

Bang ipal yg terkenal pintar, cerdas, cerdik dalam berpikir, dan superr baik harus meninggal dunia di tangan orang yang gak bertanggung jawab.

Padahal 2 hari lagi setelah kejadian itu, bang ipal ultah ke 17 tahun. Bisa bayangin kan gimana histeris ibunya si abang itu? Gue adek sepupu dia aja ngerasa kehilangan banget, apalagi ibu yang udah ngelahirin dia. Pasti gak percaya anak sulung nya meninggal ditangan orang yang tidak bertanggungjawab.

Ya kembali lagi dehh... Ini semua udah kehendak Allah. Kita sebagai manusia biasa, gak bisa bertindak apapun kecuali berdoa.

Abang ipal meninggalkan kesan yang indah bagi orang orang yang sudah dibuatnya bahagia :') termasuk gue sepupunya.

Kehilangan sosok almarhum Rival itu menyakitkan banget. Setiap mengenang alm. Bang ipal, gue cuma bisa kasih doa dari jauh. Maaf bang aku gak bisa berbuat apapun... gak bisa tabur bunga di makam abang. Karena cuma doa yang bisa aku kasih ke abang :")

Gak banyak doaku... aku hanya mau beberapa doaku terkabul.

Ya Allah,,,
jaga abang di surgamu O:)
Lindungi dia dari segala marabahaya.
jaga dia disisi-Mu ya Allah
Kita semua sayang bang Rival.
Kita semua ingin abang rival mendapat kebahagiaan di sisi-Mu ya Allah..

Aminn... aminn...
Ya Rabbal 'alamin...

Dan syukur Alhamdulillah...
akhirnya orang yang trsangka membunuh alm. Bang ipal udah dapet karma dan ganjaran yan setimpal, ia meninggal didalam penjara karena sakit...

~Sekian All About Alm.Rival Edryan Syahraini~See You Letter ;)

Nara Sumber : Bella Alviona.